Kamis, 07 Februari 2013

OTAK dan JANTUNG



Otak yang Sehat Dipengaruhi oleh Jantung yang Kuat

Jika Anda merasa bahwa kemampuan kognitif Anda menurun secara tiba-tiba, mungkin Anda perlu mewaspadai hal tersebut sebagai sinyal kondisi kesehatan lain yang lebih serius. Peneliti dari Mayo Clinic menemukan bahwa penyakit jantung terkait dengan penurunan kognitif seseorang.
Penurunan kognitif biasanya ditandai dengan menurunnya kemampuan berbahasa, memecahkan masalah dan menilai suatu hal. Sebuah studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic menunjukkan bahwa hal tesebut berkaitan dengan penyakit jantung, khususnya pada wanita.

Kondisi tersebut dikenal dengan gangguan otak non-amnestik karena tidak termasuk kehilangan memori. Jenis gangguan kognitif ringan tersebut juga dapat meningkatkan risiko demensia, berdasarkan temuan yang dipublikasikan secara online dalam jurnal JAMA Neurology, hari Senin (28/1) kemarin.

"Penurunan kognitif ringan merupakan tahap penting untuk mendeteksi demensia lebih dini," kata Rosebud Roberts, MB, Ch.B., penulis utama studi dan merupakan peneliti di bidang ilmu kesehatan Mayo Clinic.

Peneliti mengevaluasi kondisi kesehatan 2.719 orang yang berusia 70-89 tahun pada awal penelitian dan setiap 15 bulan sekali. Sekitar 1.450 orang terbukti sehat, sedangkan 669 orang diketahui mengalami masalah jantung.

Sebanyak 59 orang atau 8,8 persen dari sejumlah orang yang didiagnosis dengan masalah jantung tersebut, ternyata mengembangkan kerusakan kognitif ringan non-amnestik. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya baik itu masalah jantung atau gangguan kognitif otak saling terkait.

"Pengobatan terhadap gangguan kognitif, umumnya lebih sulit dari penyakit jantung. Sehingga diperlukan tindakan pencegahan dan penanganan lebih dini terhadap penyakit jantung dapat mengurangi risiko gangguan kognitif dan mencegah demensia," kata Roberts, seperti dilansir Mayoclinic, Kamis (31/1/2013).

Hubungan tersebut bervariasi, tergantung pada jenis kelamin, dimana penyakit jantung dan gangguan kognitif ringan lebih sering muncul bersamaan pada wanita dibandingkan pria.

Sumber :

Linda Mayasari - detikHealth


Tidak ada komentar:

Posting Komentar