Rabu, 04 September 2013
5 Cara Atasi Rekan Kerja Yang Tidak Bisa Dipercaya
KapanLagi.com - Dalam lingkungan kerja kita
bertemu dengan berbagai karakter dari rekan kerja. Kita semua tentu ingin dapat
mempercayai rekan kerja kita, tapi pada kenyataannya, ada orang-orang yang
memang tidak dapat kita percaya. Orang seperti ini, mungkin terus menyalahkan
Anda untuk pekerjaan yang kurang sempurna, mencari-cari kesalahan Anda dan
melaporkannya pada atasan. Jika Anda menemui orang-orang dengan sifat seperti
ini, coba beberapa tips di bawah ini untuk menghindarinya.
1. Buat dokumen untuk semua
pekerjaan yang Anda lakukan. Jika Anda dan rekan kerja semacam ini diminta
untuk jadi tim, buat dokumen untuk penugasan yang jadi tanggung jawab Anda.
Kirim e-mail atau memo pada partner ini soal porsi pekerjaan yang Anda tangani.
Simpan e-mail atau memo ini di file pribadi Anda.
2. Jika teman kerja Anda ini menuduh
Anda memalsukan tanggal e-mail, buatkan copy dari e-mail tersebut. Dengan cara
ini, rekan Anda ini tahu ada salinan dari surat resminya.
3. Jika rekan kerja yang tak dapat
dipercaya ini mendapat akses ke dalam pekerjaan Anda, selalu up-date copy file
dari pekerjaan itu untuk diri Anda sendiri.
4. Jangan berbagi informasi pribadi
dengan rekan kerja yang semacam ini. Pertahankan percakapan dengannya hanya
dalam batas profesional dan umum.
5. Kunci lemari dan beri password
pada file komputer Anda. Jika ada informasi sensitif, seperti daftar klien,
pastikan yang ini benar-benar aman.
4 Trik Atasi Rasa Bosan Bekerja
.jpg)
Saat rasa
bosan di kantor melanda Anda, jangan didiamkan. Buat diri Anda bersemangat dan
termotivasi untuk kembali bekerja. Bagaimana membangkitkan motivasi
kerja?
Semangat dan
motivasi ada dalam diri seseorang karena dipengaruhi faktor intern dan ekstern,
seperti masalah dalam keluarga, sikap dan kebijakan pimpinan yang tidak
kondusif, penyakit yang sedang Anda derita, keinginan untuk naik jabatan, atau
tergiur bonus yang dijanjikan perusahaan.
Jika tak ada
hal negatif pada faktor intern dan ekstern yang membuat suasana hati Anda
merosot, semangat dan motivasi seperti bara yang dikipasi, dan
memunculkan api yang berkobar-kobar.
Sebaliknya,
sedikit saja ada hal negaitf pada kedua faktor tersebut, semangat dapat padam
seketika.
Nah, agar
Anda tidak ditegur pimpinan, diberi surat peringatan (SP), atau bahkan dipecat
perusahaan karena loyo dan dianggap tidak berguna, berikut tipsnya.
1.
Pertahankan professionalisme
Perusahaan dan
keluarga merupakan dua tempat berbeda dengan kebutuhan dan kepentingan yang
berbeda pula, meski Anda hidup di lingkungan keduanya. Pisahkan dunia kerja
Anda dengan kehidupan rumah tangga dan keluarga.
Jangan
pernah membawa-bawa masalah rumah tangga dan keluarga ke tempat kerja. Dengan
cara ini, mood Anda untuk menghadapi pekerjaan, tidak terganggu. Semangat dan
motivasi pun utuh, tidak berkurang. Apalagi lenyap.
2. Jangan
lupakan tujuan bekerja
Ketika Anda
mengirim lamaran pekerjaan, cemas menunggu panggilan, berjuang keras
‘mengalahkan’ pelamar lain saat sesi wawancara, dan akhirnya mulai mengerjakan
tugas yang diembankan perusahaan, apa tujuan yang ingin Anda capai dengan semua
perjuangan itu?
Penghasilan
yang baik agar dapat memenuhi semua kebutuhan, dan dapat hidup nyaman serta
terhormat bersama orangtua, istri, dan anak-anak?
Jangan
sia-siakan perjuangan itu. Jika saat ini Anda mempunyai masalah dengan
perusahaan, cari jalan keluarnya, tapi jangan kendorkan semangat dan motivasi
kerja Anda. Jika kinerja Anda merosot, bahkan hingga di bawah standar,
percayalah, Anda justru akan menghadapi masalah yang lebih besar, karena bisa
saja Anda dipecat dengan tidak hormat.
3. Berpikir
positif
Hidup ini
penuh dengan masalah. Ini tak dapat diingkari. Sebuah organisasi bernama
perusahaan pun pasti begitu. Apalagi karena organisasi ini memiliki begitu
banyak karyawan dan aset yang harus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Maka
berpikirlah positif terhadap perusahaan Anda. Meski Anda tahu ada yang negatif
di perusahaan itu, tetap lihat saja sisi positifnya. Ini membantu Anda untuk
tetap bersemangat dalam bekerja.
4. Jaga
komunikasi
Tak dapat
dipungkiri, kebijakan perusahaan dan sikap pimpinan dapat menjadi salah satu
faktor yang menurunkan mood karyawan untuk bekerja. Jaga komunikasi untuk
mencari solusinya. Jika tidak bisa menghadapi pimpinan atau perusahaan seorang
diri, ajak teman senasib untuk menghadapinya. Ruang komunikasi seringkali
efektif untuk menyelesaikan masalah, karena umumnya perusahaan tak ingin
terjadi gejolak di dalam tubuhnya.
3 Strategi Kerja Cepat Setiap Hari
VIVAnews - Bagi sebagian karyawan, perkembangan teknologi justru dapat menjadi petaka yang mengancam karier di masa depan. Seorang profesional yang dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan pentingnya setiap hari malah seperti kehilangan kekuatan dan fokus karena terlalu sibuk mengerjakan hal-hal yang sangat menguras waktu dan perhatiannya.
Hal-hal
kecil yang dimaksud mulai dari sekadar membalas email, mem-browsing berita,
sampai meng-update status di situs jejaring. Tindakan ini seolah mendesak,
tetapi tidak membawa dampak signifikan. Wajar saja jika produktivitas mereka
menurun drastis.
Pekerjaan
sebanyak apapun dapat diselesaikan, jika Anda melakukan pengaturan kerja yang
tepat. Bahkan pekerjaan yang tertunda pun akhirnya dapat diselesaikan sebelum
tenggat waktu. Bagaimanakah cara pengaturan kerja tersebut? Berikut tipsnya.
1. Catat

Hal ini bisa
terjadi karena di era infomasi seperti sekarang ini setiap saat pikiran
dibajiri oleh data dan informasi yang jumlahnya hampir tak terhingga setiap
detiknya. Maka itu, siapkanlah selalu buku catatan saku ke mana pun Anda
berada. Jangan sampai ada yang terlewat.
2. Tentukan prioritas
Setelah
semua ide dan rencana kerja Anda telah dicatat, langkah berikutnya adalah
membuat daftar prioritas tergantung dari 'peran' Anda. Hal ini menjadi sangat
relevan karena setiap peran memiliki prioritas yang berbeda-beda. Untuk hal-hal
penting di peran Anda sebagai bawahan, belum tentu juga penting ketika Anda
harus berperan sebagai pimpinan atau mitra kerja.
3. Follow up & Review
Buatlah
komitmen dalam diri bahwa hari ini Anda harus benar-benar melaksanakan apa yang
telah Anda catat di catatan saku tersebut sesuai prioritas dan peran yang telah
Anda tetapkan. Jika Anda sungguh-sungguh dapat menyelesaikan semua rencana di
hari itu, berilah 'hadiah' kecil bagi diri Anda sendiri.
Berlaku juga
sebaliknya, jika Anda tidak dapat menyelesaikan rencana kerja harian Anda
tersebut maka berilah 'hukuman. Misalnya, Anda tidak boleh memakan menu favorit
di hari itu. Lalu, ulangi lagi langkah di atas untuk menangkap ide serta
membuat rencana kerja harian Anda.
Langganan:
Postingan (Atom)