Di akhir setiap semester kita biasanya akan melihat berapa nilai yang
kita raih untuk setiap mata kuliah yang kita ambil pada semester
tersebut. Tidak hanya kita, teman sekelas pun sering kali bertanya
tentang nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang kita raih, terkadang
hanya sekadar ingin tahu, tetapi ada juga yang bertanya karena iri atau
menyombongkan diri.
Kebiasaan mempertanyakan nilai teman-teman
sekelas sebenarnya terjadi tidak hanya ketika masa UAS berakhir.
Sepanjang semester pun, kita kerap dihujani pertanyaan serupa dari
teman-teman tentang nilai kuis atau UTS yang baru saja dibagikan. Coba
deh, jika kita perhatikan, kebiasaan teman sekelas tentang nilai ini
bisa dikategorikan ke dalam lima tipe seperti dirangkum Surviving College, Sabtu (22/12/2012).
1. Puas
Tipe
ini biasanya bahagia dengan nilai yang mereka dapatkan, tidak terlalu
gembira atau bersemangat, tetapi cukup puas. Kelompok mahasiswa ini
mendapatkan nilai sesuai harapan. Jadi ketika kertas nilai dibagikan,
mereka langsung memasukkannya ke tas dan bergegas pulang dengan
perasaan senang. Mahasiswa di kelompok ini juga tidak segan memberi
selamat kepada teman-temannya tentang nilai yang mereka dapatkan.
2. Terkejut
Mahasiswa
yang masuk kelompok ini biasanya terkejut dengan hasil yang mereka
dapatkan. Mereka pun memberi selamat pada diri sendiri serta menjadi
orang paling baik dan bahagia yang pernah kita temui. Kebahagiaan mereka
memang bisa menjadi sedikit mengganggu. Mereka akan merayakan nilai
bagus ini dengan sesama anggota kelompok lainnya dan menentramkan
teman-temannya yang tidak puas dengan nilai mereka.
3. Kecewa
Mendapatkan
nilai tidak cukup baik ketika merasa sudah menghabiskan banyak waktu
dan tenaga untuk belajar tentu membuat kita kecewa. Inilah yang
dirasakan kelompok mahasiswa kecewa. Mereka biasanya merasa telah
mengerjakan ujian begitu baik, tapi ternyata nilai mereka lebih rendah
dari harapan. Begitu mendapatkan nilai buruk, mereka langsung
menyingkirkan kertas ujian dan sulit memberi selamat kepada para
penerima nilai bagus.
4. Tidak Puas
Mahasiswa
yang tidak puas biasanya akan sangat kecewa jika mereka hanya
mendapatkan nilai 90. Mereka berpikir, seharusnya nilai yang diraih
adalah 95. Jika mendapat 95, mereka seharusnya bisa mendapat nilai 100.
Lalu, jika sudah mendapat nilai 100, mereka gugup tentang nilai pada
ujian berikutnya.
Beberapa mahasiswa di kelompok overachiever
ini ada yang dengan tulus memberi selamat kepada mahasiswa lain yang
mendapatkan nilai bagus. Sementara sebagian lainnya akan mencibir semua
orang. Pada kenyataannya, si overachiever akan selalu tidak puas dengan
nilai mereka, padahal secara keseluruhan mereka termasuk mahasiswa
dengan nilai bagus di kampus.
5. Pejuang Kelompok
ini juga dikenal dengan nama pemburu nilai. Mahasiswa yang masuk dalam
kategori ini akan mengejar dosen dan mulai mempertanyakan nilai. Mereka
percaya bahwa mereka berhak atas nilai yang lebih tinggi dari yang sudah
didapatkan. Anggota kelompok ini juga akan melalui semua proses formal
untuk mendapat nilai baru atas hasil ujian mereka. Mahasiswa tipe ini
selalu bicara tentang betapa tidak adilnya nilai yang mereka terima,
atau tentang betapa sang dosen tidak mengajar dengan baik. Sumber : Rifa Nadia Nurfuadah
D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar